Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
H
ampir setiap orang dalam usahanya memenuhi kebutuhan atau dalam usaha mencapai tujuan dipengaruhi secara mendalam oleh kelompok/organisasi. Hal ini berarti bahwa setiap orang dalam usaha memenuhi kebutuhannya atau dalam usaha mencapai tujuan harus melibatkan diri di dalam kelompok. Melibatkan diri di dalam kelompok berarti menempatkan dirinya dalam suatu kedudukan dari kehidupan kelompok. Mengingat kebutuhan yang harus dipenuhi itu bermacam-macam seperti yang telah diutarakan di muka, tidak heran apabila dalam kehidupan sehari-hari kita melihat seseorang melibatkan diri di dalam beberapa macam kelompok.

Orang masuk ke dalam suatu kelompok atur ke dalam beberapa kelompok tentu dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga orang tersebut mendapatkan kepuasan, baik kepuasan yang bersifat jasmaniyah, kepuasan psikologis maupun kepuasan yang bersifat sosial.

Secara terperinci dapat kita sebutkan bahwa seseorang masuk ke dalam suatu kelompok dengan harapan :
1) Kelompok dapat memberikan perlindunagn sehingga orang tersebut merasa aman.
2) Kelompok dapat membantu mengatasi berbagai macam persoalan yang dihadapi oleh seseorang, baik masalah dalam bidang ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
3) Kelompok dapat memberikan satus sosial dan pengakuan.
4) Kelompok dapat memberikan dorongan dan semnagt (motivasi) kepada seseorang.
5) Kelompok dapat memberikan bimbingan dan pengarahan dalam rangka meningkatkan prestasi seseorang.
6) Kelompok dapat memberikan kepuasan, baik kepuasan ynag bersifat jasmaniyah, kepuasan psikologis maupun kepuasan sosial.
7) Kelompok dapat memberikan bantuan apabila seseorang sedang mengalami kesulitan

Di zaman yang telah modern seperti sekarang ini, tidak hanya orang-orang tertentu saja yang dapat masuk maupun membentuk suatu organisasi. Setiap orang dapat membetuk atau membuat sebuah organisasi berdasarkan atas kepentingan bersama. Dalam olah raga, khususnya olah raga pencak silat juga sudah memulai pengorganisasian yang terorganisisr dengan maksud agar mempunyai tujuan serta untuk meningkatkan prestasi atlet-atletnya di masa yang akan datang. Namun pada kenyataannya pembentukan organisasi yang mengayomi perguruan-perguruan silat di Indonesia hanya dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu guna mencapai tujuan pribadinya. Misalnya untuk menarik massa dalam Pemilu dan lain sebagainya. Makalah ini berisi tentang bagaimana Organisasi Pencak Silat seperti IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia), Keluarga Pencak Silat Nusantara, Perguruan Pencak Silat Perisai Diri dan lain sebagainya ini, yang oleh karena faktor pendukung dari luar dapat tetap exist dan bertahan, walaupun di dalamnya terdapat berbagai macam kepentingan-kepentingan politik dari pihak-pihak tertentu yang hanya memanfaatkan suatu nama besar maupun massa yang ada dalam suatu organisasi olah raga Pencak Silat.

1.2 Rumusan Masalah
1. Faktor yang mempengaruhi seseorang masuk ke dalam Organisasi Pencak Silat
2. Apa manfaat yang diperoleh oleh Organisasi Pencak Silat dan Orang-ornag yang mempunyai kepentingan?


BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Ilmu Organisasi
Dalam masyarakat modern dan di dalam organisasi modern, struktur tata-pembagian tugas dan struktur tata-hubungan kerja demikian rumitnya. Karena kegiatan yang harus dilakukanpun sangat kompleks. Ini merupakan salah satu ciri dari pada organisasi modern.

Ciri-ciri lain dari organisasi modern dapat dilihat dalam hal-hal berikut:
1) Organisasi bertambah besar
Besarnya organisasi dapat dilihat dari beberapa segi, antara lain:
- Jumlah orang yang terlibat dalam organisasi cukup besar.
- Jumlah dana yang diperlukan cukup besar.
- Alat-alat dan sarana yang dipergunakan beraneka ragam, dengan sistem teknologi modern.
2) Semakin cepatnya pengolahan data sebagai akibat kemajuan teknologi modern, misalnya dengan sistem komputerisasi.
1. Penggunaan staf yang lebih intensif, pada dasarnya setiap organisasi modern menggunakan staf walaupun bentuknya berbeda antara satu organisasi dengan organisasi lain.
2. Semakin meningkatnya kesadaran para anggota dalam melaksanakan tugas dan tanggfung jawab masing-masing.
3. Adanya kecendrungan anggota organisasi untuk melakukan spesialisasi. Sikap spesialisasimerupakan sikap di mana masing-masing anggota organisasi berpegang teguh pada tugas, fungsi dan kewajiban masing-masing. Meskipun sebenarnya mereka saling bergantung dan saling berhubungan.
4. Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi yang harus dipegang di dalam pengembangan organisasi. Prinsip-prinsip organisasi juga merupakan jalan untuk menciptakan tata-hubungan kerja dan tata-pembagian tugas sehingga tecipta suatu kondisi seperti yang diharapkan.
5. Mempunyai unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap. Salah satu unsur organisasi modern ialah adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi.

Menurut Atmosudirdjo (1980. 78) unsur-unsur organisasi modern adalah:
1) Bentuk atau konfigurasi.
2) Struktur atau kerangka.
3) Jabatan-jabatan, dan
4) Prinsip-prinsip serta aturan-aturan permainan.

Mengingat bentuk kerjasama dalam organisasi modern itu demikian kompleksnya agar kerjasama itu dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya, maka segala sesuatu ynag berhubungan dengan cara-cara pengaturan kerjasama perlu dipelajari secara terus-menerus. Cara-cara pengaturan kerjasama yang dapat dipelajari itu merupakan sekelompok pengetahuan yang disusun secara teratur dan sistematis berdasarkan pada suatu prinsip atau azas-azas kebenaran yang berlaku umum.

Sekelompok pengetahuan yang disusun secara teratur dan sistematis berdasarkan kepada suatu prnsip atau azas-azas kebenaran yang berlaku umum dan dipelajari secara terus menerus disebut Ilmu Pengetahuan.

Oleh karena itu sumber dari ilmu adalah pengetahuan. Pada dasarnya yang dimaksud dengan pengetahuan aialah segala sesuatu yang diketahui. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman, pengamatan atau melalui percobaan. Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman diri sendiri maupun dari pengalaman orang lain, baik pengalaman secara teoritis maupun pengalaman praktek.

Kelompok pengetahuan yang mempunyai objek atau mempunyai sasaran organisasi kita sebut Ilmu Organisasi. Secara terinci kita dapat mengatakan lebih lanjut bahwa sekelompok pengatahuan yang disusun secara teratur dan sistematis berdasarkan kepada suatu preinsip azas-azas kebenaran yang berlaku secara umum dan dipelajari secra terus menerus serta mepunyai objek atau sasaran organisasi disebut imu Organisasi.

Ilmu organisasi merupakan sistem pengatahuan, di mana dengan pengetahuan itu manusia dapat mengetahui struktur tata-pembagian kerja dan struktur tata-hubungan kerja sehingga mampu menerapkan prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi secara tepat. Oleh karena itu tujuan pokok ilmu organisasi ialah terselenggaranya suatu bentuk kerjasama itu dengan sebaik-baiknya sehiugga tujuan bersama dapat tercapai secara efisien dan efektif.

B. Dasar Pembentuk Organisasi
Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat (homo socius/social animal/zoon polticon). Sebagai akibat sifat kodrati tersebut manusia tidak mungkin dapat hidup seorang diri, lepas dari hidup bermasyarakat, berkelompok atau hidup bersama. Ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa kecendrungan manusia untuk bermasyarakat atau berkelompok (gregariousness) merupakan suatu naluri yang diwariskan secara biologis. Pendapat ini tiak dapat dikatakan benar sepenuhnya. Naluri atau insting (instinct) adalah cara-cara bertindak. Berbuat dan beraksi yang diwariskan secara biologis, seperti halnya instinct yang ada pada binatang. Segala perbuatan, segala tindakan dan segala aksi yang tidak dipahami disebut instinct.

Manusia tidak hanya mempunyai nakluri saja, tetapi juga kemampuan untuk berpikir, berbagai macam perasaan dan bakat. Naluri atau insting. Kemampuan untuk berpikir atau derajat inteligensi, perasaan atau emosi (getaran hati), dan bakat atau talent tersebut mempunyai hubungan dengan warisan biologis.

Warisan biologis yang ada pada diri manusia tidak dapat berkembang secara otomatis, tetapi harus dikembangkan. Segala sesuatu harus diajarkan. Demikian pula naluru manusia untuk hidup bermasyarakat atau untuk hidup berkelompok harus dikembangkan dan diajarkan, sehingga dalam perkembangan selanjutnya, bermasyarakat dan berkelompok itu menjadi kebutuhan bagi setiap manusia.

Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa manusia hidup berkelompok karena kesadarannya akan kepentingan bersama, meskipun dalam banyak hal dalam kehidupan masyarakat kita mengetahui banyak kepentingan yang tidak sama bahkan saling bertentangan. dalam kehidupan sehari-hari, kepentingan-kepentingan itu diwujudkan dalam berbagai macam bentuk kebutuhan. Kebutuhan manusia itu bermacam-macam, bahkan dpat dikatakan tidak terbatas, karena apabila kebutuhan satu terpenuhi akan mengakibatkan timbulnya kebutuhan lain.

Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut manusia harus melakukan kerjasama. Karena pada dasarnya manusia tidak mampu memenuhinya sendiri. Sebagian besar kebutuhan hamya dapat terpenuhi apabila yang bersangkutan mengadakan hubungan dengan orang lain. Hal ini terutama karena sifat keterbatasan manusia, baik keterbatasan dalam hal kemampuan untuk berpikir atau derajat intelegensi maupun keterbatasan dalam hal kekuatan fisik. Dua macam kemamuan tersebut (rasio/akal dan fisik/otot) saling berhubungan dan saling pengaruh mempengaruhi.

Dalam uraian tersebut di atas kita dapat mengatakan lebih lanjut bahwa hampir setiap orang dalam usaha memenuhi kebutuhannya dipengaruhi secara mendalam oleh kelompok, karena sifat keterbatasan orang itu. Oleh karena itu faktor pokok yang menyebabkan mengapa manusia cenderung hidup berkelompok adalah karena sifat keterbatasannya. Keterbatasan itu hanya dapat diatasi apabila ia berhubungan dan bekerja sama dengan orang lain.

C. Sejarah Pencak Silat
Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama. Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himmpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur. Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan di masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas. Sejarah perkembangan Pencak Silat secara selintas dapat dibagi dalam kurun waktu : a. Perkembangan sebelum zaman penjajahan Belanda, b. Perkembangan pada zaman penjajahan Belanda, c. Perkembangan pada zaman penjajahan Jepang, d. Perkembangan pada zaman kemerdekaan.
Walaupun di masa penjajahan Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro.
Program utama disamping mempersatukan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di seluruh Indonesia, IPSI mengajukan program kepada Pemerintah untuk memasukan pelajaran Pencak Silat di sekolah-sekolah.
Usaha yang telah dirintis pada periode permulaan kepengurusan di tahun lima puluhan, yang kemudian kurang mendapat perhatian, mulai dirintis dengan diadakannya suatu Seminar Pencak Silat oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam Seminar ini pulalah dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bagnsa Indonesia dengan nama "Pencak Silat" yang merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata silat.
Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.
Silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah dibuat PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah sebagai berikut :
"Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
D. Organisasi Pencak Silat dan Pengaruh Politik
Kita patut bangga semestinya beladiri peninggalan nenek moyang kita pencak silat sudah mulai tumbuh dan menyebar di bagian belahan dunia di berbagai negara- seperti: Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, Japan, Korea, Taiwan, Nepal, India, Yaman, Saudi Arabia, Mesir, Maroko, South Afrika, Turki, Greek, Itali, Spanyol, Portugal, Prancis, Austria, Jerman, Belgia, Luxemburg, Nederland, Swiss, Inggris, Denmark, Finlandia, Swedia, Russia, Croatia, Check Republik, Slovenia, Khasastan, Canada, Amerika Serikat hampir diseluruh negara bagian terdapat sekolah pencak silat, Suriname, Venezuela, Cuba , Antilie , Timor Timur dan Australia.

Melihat peta penyebarannya di beberapa negara masyarakatnya sangat mengenal pencak silat, karena memang bagian dari budaya lokal dan ada pula yang memiliki ikatan sejarah atau prestasi pesilatnya yang di setiap even regional selalu menjulang. Selebihnya pencak silat dikenali oleh kalangan masyarakat pencinta beladiri. Pencak silat dikenali sebagai cabang beladiri yang baru dipromosikan di percaturan dunia beladiri, masyarakat dunia pencinta beladiri sangat menyambut dengan penuh antusias.

Upaya memperkenalkan dan menyebarkan pencak silat menembus dunia dari peringkat lokal, regional dan internasional dilakukan secara terus menerus dan konsisten. Misalnya pada peringkat lokal di negara Eropa bersatu pencak silat dipromosikan oleh masing-masing perguruan, club, sekolah, dan gym. Pencak silat sering mengikuti festival youth summer sport program, di mana semua cabang beladiri mengadakan pertunjukan dan promosi bersama di sebuah gelanggang remaja, yang penuh sesak dikunjungi anak-anak remaja. Seusai acara pertunjukan anak-anak mengisi formulir untuk memilih cabang beladiri yang disukainya. Festival sport dan kebudayan timur seperti Pasar Malam Tong Tong di Belanda, juga tidak luput sebagai ajang untuk mempromosikan pencak silat. Perayaan hari ulang tahun kota dan pembukaan peresmian kantor baru, kesempatan baik untuk dapat mempromosikan pencak silat. Buletin perguruan juga ikut meramaikan wacana promosi pencak silat. Bahkan wacana cyber-net web-site bagian terbesar dari promosi perguruan pencak silat.

Pada peringkat nasional pemerintah Europa bersatu membuat wadah organisasi yang mengayomi semua cabang olahraga beladiri yang berada di kawasannya seperti contoh di Italia: Centro Sportivo Educativo Nazionale (CSEN) dan di Belanda Federatie van Oosterse Gevechtssporten (FOG). Organisasi nasional secara teratur, mengadakan program peningkatan wawasan dan pengetahuan ilmu kepelatihan dan ilmu keselamatan berolahraga. Dukungan program dan subsidi pemerintah Europa bersatu sangat membantu perkembangan pencak silat di daratan Europa Barat pada khususnya. Dengan bantuan ini ditambah iuran anggota organisasi-organisasi nasional ini mampu merencanakan kegiatan pengembangan dan membagi-bagikan buletin dan video mengenai kegiatan anggotanya.

Negara-negara Europa bersatu seperti Belanda, Belgia , Swiss, Jerman dan Inggris kerap kali mangadakan kejuaraan pencak silat international terbuka. Untuk mengkordinasi anggotanya memandang perlu mereka mendirikan Europa Pencak Silat Federation (EPSF)

Untuk mendukung agar Organisasi Pencak Silat (OPS) tetap exist dan bertahan serta untuk meningkatkan prestasi atlet-atletnya, maka dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Khususnya di Indonesia terdapat begitu banyak OPS yang saling bersaing antar satu OPS dengan OPS yang lainnya. Persaingan itu biasanya timbul dalam mempertahankan gengsi organisasi maupun nama besar Organisasi. Yakni dengan cara mencetak atlet-atlet pencak silat yang berkualitas dan mampu menembus even-even nasional bahkan internasional. Untuk tujuan tersebut, maka tidak sedikit dana yang diperlukan. Dari faktor inilah kemudian muncul orang-orang yang memiliki modal besar yang mampu membiayai serta mensponsori salah satu OPS yang ada di Indonesia. Pendonor-pendonor dana tersebut biasanya merangkap sebagai Ketua Organisasi maupun manajer OPS. Mereka-mereka ini kebanyakan berasal dari kalangan-kalangan eksekutif yang mempunyai kedudukan di lembaga-lembaga pemerintahan maupun yang bergelut d bidang politik.

Jika ditilik lebih lanjut, bergabungnya kalangan-kalangan politisi dan pejabat-pejabat tersebut ke dalam OPS tidak lain adalah untuk kepentingan mereka dalam memperoleh dukungan politik, yakni dengan memanfaatkan massa yang ada di dalam OPS yang dimasukinya.

Pengamanan Pemilu 2004 di Banyuwangi bakal dilakukan berlapis. Selain TNI, Polri dan Hansip, Banyuwangi juga menyiagakan pendekar pencak silat. Jumlah pendekar yang disiapkan sekitar 60.000 orang. Mereka diperbantukan di 3.654 tempat pemungutan suara (TPS).
Ketua bidang pembinaan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Banyuwangi Drs. H. Muchsin, M.M. menjelaskan bahwa dilibatkannya pendekar pencak silat dalam kegiatan pengamanan Pemilu 2004 di Banyuwangi, tercetus pada rapat akbar pam swakarsa di Taman Blambangan, Banyuwangi Agustus lalu. Pencetusnya, Ketua Umum IPSI Pusat Letjen (Pur) Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo ingin pendekar pencak silat terlibat langsung dalam pengamanan Pemilu 2004. Mengapa, karena Pemilu 2004 harus sukses dan tidak boleh ada keonaran," ungkap Muchsin, Jumat (17/10) kemarin.
Meski pendekar dilibatkan langsung dalam pengamanan Pemilu 2004, mereka tidak langsung berada di TPS. Mereka disiagakan di Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan tidak boleh bertindak sebelum ada permintaan tambahan personel keamanan dari Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek). "Tetapi ada sebagian dari mereka yang dipatrolikan keliling kecamatan bersama aparat keamanan lainnya. Sedangkan sisanya bersiaga di Sekretariat PPK sambil menunggu panggilan dari masing-masing TPS," tambahnya.
Selain diperbantukan sebagai pengamanan Pemilu 2004, pendekar-pendekar tersebut mendapat alokasi dana dari penyediaan pembiayaan kegiatan operasional (PPKO) PPK, PPS dan KPPS. Biaya itu berupa uang makan dan transportasi yang besarnya disesuaikan dengan kondisi TPS. "Dalam PPKO PPS dan KPPS ada anggaran tenaga keamanan. Dari situlah dana untuk pendekar, tinggal bagaimana KPPS mengatur anggaran tersebut," lanjutnya.
Ditanya kemungkinan ada protes dari kelompok tertentu terhadap kehadiran pendekar dalam pengamanan pemilu, Muchsin memastikan tidak akan terjadi. Sebab pendekar pencak silat tidak memiliki kecenderungan memihak salah satu partai politik. Mereka hanya satuan olah raga yang kebetulan mempunyai keahlian bela diri, sehingga layak diperbantukan dalam pengamanan Pemilu 2004.
"Yang nggak boleh ikut mengamankan pemilu di TPS itu satgas parpol, karena satgas memiliki kepentingan politik. Kalau pendekar nggak punya tendensi apa-apa. Mereka membawa nama persatuan olah raga bukan kelompok politik," tegasnya. (gik)
Dalam kutipan tulisan di atas ternyata OPS tidak hanya dimanfaatkan sebagai massa politik. Namun pada kenyataannya sangatlah mustahil apabila mereka tidak memihak kepada Orang-orang yang mendanai serta mensuport organisasi mereka. Sudah Pasti dengan menjadi massa para elit politik tersebut, mereka juga mendapatkan keuntungan dalam bentuk uang maupun peningkatan prestasi atlet-atlet. Hal tersebut memang sudah sangat lumrah terjadi di berbagai Organisasi, bukan hanya di OPS, namun juga di Organisasi Olah Raga lainnya.


BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Dari uaraian di atas maka dapat saya simpulkan bahwa, terjadi kerjasama atau ikatan saling menguntungkan antara OPS dengan pendonor yang terdiri atas politisi dan pejabat-pejabat. OPS mendapatkan keuntungan dari dana yang diberikan oleh pendonor yang sangat membantu dalam peningkatan prestasi atlet-atletnya dan dalam upaya mempertahankan gengsi OPSnya masing-masing. Di lain pihak para pendonor yang terdiridari kalangan politisi dan pejabat-pejabat pemerintahan yang ingin meningkatkan karirnya, memanfaatkan OPS-OPS ini sebagai wadah pengumpul massa politiknya. Bakan sebagai pelindung dari musuh-musuh politik.

B. Saran
Walaupun ada hubungan yang saling menguntungkan antara OPS dengan pendonor, namun pastilah ada hambatan dalam hubungan kerjasama tesebut. Oleh sebab itu kesadaran akan kerjasama dan keuntungan yang diperoleh oleh masing-masing pihak perlu ditingkatkan. Terutama pihak pendonor yang terdiri dari kalangan atas. Sebab tanpa adanya dukungan dari OPS yang ia masuki, sudah pasti kepentingannya dalam politik juga akan terhambat. Karena walau bagaimanapun ego untuk mementingkan kepentingan pribadi tetap ada dalam diri setiap manusia.


Daftar Pustaka


Drs. Wursanto,IG. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Bandung;Andi Yogyakarta
http://Google.com/www.KPSNusantara.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Persekutuan_Pencak_Silat_Antarabangsa


0 komentar to "Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi"

Posting Komentar

Pages

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Followers

Web hosting for webmasters